Laman

Rabu, 06 Februari 2013

masa depan itu selalu datang



Ketika seorang terpidana mati pelaku kejahatan bergumam, "Sungguh saya telah diberi hidup dan kebebasan memaknainya, tapi dalam 50 tahun, saya hanya menghabiskannya di penjara selama 20 tahun. Dan kini saya sedang menunggu detik-detik terakhir sang algojo menghunjamkan pedangnya"

Bagaimana dengan Anda dan yang pasti juga saya? Dimana anda menghabiskan umur dan kebebasanmu? Sebuah pertanyaan yang jawabannya tidak perlu dipublikasikan di arena manapun. Tapi yang pasti ini pertanyaan yang "harus" dijawab oleh setiap insan kepada dirinya sendiri.

Tak seperti narapidana di atas --- yang telah meraba detik-detik akhir hidupnya --- kita selalu menghadapi "remang-remang"-nya informasi masa depan, atau malah masa depan itu terlalu "berkilau " hingga sama sekali luput dari sentuhan panca indra manusia. Namun yang pasti masa depan itu selalu datang, detik per detik , menambah umur, lalu menabrak usia kita, memenggalnya hingga tak bisa lagi bernafas, dan lagi ... dan lagi masa depan akan datang. ..... Lalu dimana kita ketika itu? Aaah mari kita belajar ... sekalipun kepada seorang narapidana .....

Di pikir-pikir .... usia penuh dengan sihir
Hingga langkah semakin sumir
Ketika muara tak akan mungkir
tak ada alasan mendayung ke hilir
Jadi ... Mari penuhi dengan Dzikir

Tidak ada komentar: